Rabu, 10 Maret 2010

Selasa, 12 Januari 2010



tentang tenaga dalam


Setiap orang dianugrahkan tenaga dalam oleh Allah SWT
Tetapi tenaga dalam tersebut hanya bisa dikeluarkan bila diolah. Sehingga dapat di manfaatkan secara sadar di saat-saat diperlukan. Kejut tenaga dalam keluar maksimal pada saat nafas terhenti sejenak (NOL). Oleh karena itu kondisi NOL adalah kondisi konsentrasi puncak tenaga. Kondisi NOL adalah kondisi yang ditandai dengan terputusnya hubungan dunia luar dengan otak kita. Dengan demikian jasmani kita sepenuhnya dikuasai oleh kekuatan HIDUP. Dimana kekuatan HIDUP ini menebarkan daya tolak terhadap bahaya yang datang ke badan jasmani kita. Dilain pihak kekuatan HIDUP selalu menyerap rasa kasih sejati, dan menetralisir semua jenis nafsu dan menggabungkanya menjadi satu. Kekuatan yang timbul itu sebenarnya datang dari bersatunya ke empat anasir nafsu yang ada di badan jasmani kita.
Menjadi pendekar / memiliki tenaga dalam bukan tujuan utama keilmuan Margaluyu Pusat. Karena keilmuan apapun aliranya tidak menjamin seseorang memiliki budi pekerti luhur. Oleh karena itu Keilmuan Margaluyu Pusat berusaha mengolah seseorang untuk menjadi cerdas lahir dan bathinya. Dalam artian berusaha untuk mempercepat evolusi kesadaran menuju tahap kecerdasan spiritual / Inteligent Spiritual Quession (ISQ)

Manusia memiliki unsur kimia tubuh (Body Chemistry) yang bernama ATP (Adenosin Tri Phosphate). ATP ini dapat berubah menjadi energi melalui proses metabolisme tubuh.

Secara sederhana dapat ditulis sbb : O2 + ATP + Glikogen Energi

Energi yang dihasilkan oleh ATP tersebut sangat berlimpah-ruah. Malah dapat dijadikan sebagai kekuatan yang luar biasa apabila manusia dalam kondisi kejiwaan tertentu, seperti terhipnotis, panik, tidur berjalan atau trance. Selain itu, ATP juga berfungsi sebagai energi cadangan. Misalnya, setelah kita berolahraga dan kecapaian kemudian bila diistirahatkan sejenak maka tubuh kita akan pulih kembali.

Energi yang dihasilkan oleh ATP dalam keadaan sehari-hari berupa panas tubuh, membantu lancarnya penyaluran adrenalin, menghidupkan kimia tubuh untuk membentuk kekebalan tubuh (zat antibodi), menghidupkan aktifitas pencernaan dan menghidupkan semua aktifitas organ dalam tubuh manusia.

Berdasarkan penelitian, manusia dalam kehidupan sehari-hari hanya menggunakan sekitar 2,5% dari seluruh fasilitas energi tubuhnya. Sedangkan yang 97,5% lainnya tersembunyi sebagai cadangan di ulu hati.

Permasalahannya adalah bagaiman cara mengoptimalkan dan membangkitkan energi yang tersimpan itu agar dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila kita mampu membangkitkan energi itu sekitar 20% kita akan memiliki kemampuan super, misalnya IQ (Intelegent Quality) akan meningkat hebat, tenaga akan menjadi sangat dahsyat, lompatan menjadi semakin tinggi, kekebalan tubuh semakin meningkat, proses penyembuhan luka terjadi sangat cepat, dapat mengobati berbagai penyakit, ketangkasan dan kecepatan gerak menjadi semakin hebat dan masih banyak kemampuan lainnya yang tidak dapat disebutkan semua. Bayangkan bila kita dapat membangkitkan seluruh energi cadangan tersebut, manusia dapat mengubah tubuhnya menjadi energi dan dapat melakukan apapun yang dikhayalkan dan dipikirkannya.


Tenaga dalam atau energi cadangan adalah suatu energi yang berpusat pada syaraf-syaraf di sekitar ulu hati dan setelah dibangkitkan akan berkumpul pada salah satu bagian tubuh yang disebut dengan solar plexus atau plexus solaris atau ada juga yang menyebutnya kundalini. Menurut berbagai sumber, kundalini merupakan bagian dari tubuh manusia yang berbentuk 31⁄2 lingkaran, terdapat diantara tulang ekor dan kemaluan di bawah pusar. Bentuknya seperti ular yang sedang bergulung atau melingkar. Sebagai catatan, solar plexus bukan merupakan organ tubuh manusia.

Kundalini ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya energi yang dalam berbagai macam istilah disebut chi, khi, kesah, Lwee-Kang. Sin-Kang, Iwe-Kang atau yang lazim disebut dengan tenga dalam.Dalam hal ini perlu dijelaskan bahwa sumber tenaga dalam adalah ulu hati, bukan solar plexus seperti anggapan orang selama ini. Padahal solar plexus adalah tempat berkumpulnya energi cadangan tersebut setelah dibangkitkan. Karena kesalahpahaman itu orang lain memerlukan waktu yang sangat lama dalam mempelajari tenaga dalam.

Dalam proses perangsangan, energi dari hasil reaksi ATP memiliki proses tertentu. Ketika oksigen dihisap secara normal oksigen hanya digunakan sebatas membantu lancarnya peredaran darah, melancarkan metabolisme tubuh dan mensuplai otak dengan kadar yang cukup. Oksigen juga merangsang energi yang ada dalam tubuh untuk menghidupkan aktifitas tubuh yang sempit sekali, hanya cukup untuk menggerakan tubuh secara normal. Tetapi lain halnya dengan pengambilan oksigen secara khusus dalam latihan tenaga dalam, untuk membangkitkan tenaga dalam diperlukan oksigen yang banyak dan efektif.

Satu-satunya jalan ialah dengan cara mengubah pernafasan biasa menjadi pernafasan spesial, yaitu dengan mengoptimalkan oksigen yang masuk jangan sampai terbuang percuma sedangkan untuk bagian lain harus seimbang. Untuk membangkitkan energi cadangan secara cepat, oksigen harus diputarkan secara cepat pula ke seluruh tubuh dan membuang gas beracun CO2 secara cepat.

Karena itu, saat membuang nafas badan harus dikejangkan. Dengan pengejangan tubuh, oksigen akan berputar membentuk pusaran energi yang menyerap seluruh energi di tubuh yang tersebar dan tersembunyi. Sedangkan pembuangan gas beracun dilakukan dengan cara membuang nafas melalui mulut. Bila kedua hal tersebut dilakukan maka oksigen yang berputar di dalam tubuh kita adalah oksigen bersih tanpa CO2. Ini salah satu rahasia juga, mengapa orang-orang yang mempelajari tenaga dalam secara benar selalu sehat dan jarang sakit.

Perguruan Tenaga Dalam di Indonesia


- Sinar Nusantara Boyolali Jateng
- Sin Lam Ba
- Budi Suci
- Margaluyu Pusat
- Margaluyu 151
- Prana Sakti Indonesia
- Prana Sakti Jayakarta
- Satria Nusantara
- Pendawa Padma
- Radiasi Tenaga Dalam
- Kalimasada
- Bunga Islam
- Al-Barokah
- Indonesia Perkasa
- Sinar Putih
- Al-Barokah
- Al-Ikhlas
- Hikmatul Iman
- Tetada Kalimasada
- PIH Silahul Mukmin

Hawa Panas Hawa Dingin


Tenaga dalam membentuk getaran-getaran yang tersalurkan pada urat-urat tubuh dan pembuluh-pembuluh darah apabila disalurkan. Getaran-getaran energi ini berbeda-beda, ada yang panas dan ada yang dingin, tergantung bagaiman cara orang itu berlatih. Energi panas (positif) dan energi dingin (negatif). Ukuran bangkitnya tenaga dalam yaitu dengan terasanya hawa hangat pada perut atau ulu hati. Hawa hangat ini tidak terpencar-pencar dan bisa kita salurkan ke bagian tubuh manapun yang kita mau. Makin lama hawa hangat itu semakin panas dan menyalurkannya semakin gampang.

Tenaga dalam ini apabila disalurkan pada suatu titik tertentu akan membentuk kekuatan yang dapat dipergunakan untuk menghancurkan benda-benda keras, pengobatan dan lain-lain. Energi inilah yang dipergunakan oleh kalangan persilatan di dalam menambah mutu silatnya, juga dapat dipergunakan sebagai senjata yang ampuh.

Tenaga dalam untuk meningkatkan mutu silat
Tenaga dalam biasanya dikaitkan dengan aliran seni
bela diri masyarakat Melayu. Dipercayai tenaga dalam ada pada diri semua manusia namun perlu dibangkitkan dengan kaedah-kaedah tertentu antara lain:
1. Teknik pernafasan
2. Meditasi
3. Latihan jurus
Dalam lingkungan masyarakat China, tenaga dalam sangat bergantung pada aliran
chi dalam tubuh kita. Aliran chi adalah aliran tenaga adalah tenaga dari alam dan tubuh kita yang menyatu. Ini juga tergantung pada keyakinan Yin-Yang.
Tujuan-tujuan membangkitkan tenaga dalam, di antara lain, adalah seperti berikut:

1. Untuk kesehatan
mental dan fisik.
2. Untuk bela diri jarak jauh.
3.
Tenaga fisik menjadi jauh lebih kuat apabila tenaga dalam sudah mencapai tingkat tertentu. Jadi bila dengan tenaga fisik biasa kita hanya mampu mengangkat beban 50 kg, dengan dibantu penyaluran tenaga dalam kita dapat mengangkat beban yang lebih berat dari itu.

4. Untuk mempertajam panca indera.
Jadi kelima panca indera mulai dari penglihatan, pendengaran, penciuman, indera peraba dan perasa menjadi lebih peka pada tingkatan tertentu ke atas.

5. Untuk membangkitkan indera keenam.
Indera keenam yang lazim disebut dengan Extra Sensory Perception (ESP) bila sudah bangkit maka firasat kita akan menjadi tajam dan bisa mengetahui adanya bahaya sebelum terjadi. Selain itu juga bisa mengetahui niat jahat seseorang hanya dengan melihat sekilas raut wajah orang tersebut.

6. Untuk menghancurkan benda-benda keras.
Target kesanggupan memecahkan benda keras tersebut tergantung dari tingkatan tenaga dalam yang dikuasainya. Makin tinggi tenaga dalamnya, makin besar daya hancur terhadap sasarannya.

7. Untuk meringankan tubuh.

8. Untuk memperkuat memori otak.

9. Untuk perawatan penyakit terutama penyakit yang tidak dapat dirawat oleh ilmu kedokteran modern.

Sebagian pengamal ilmu tenaga dalam mengatakan bahwa tenaga dalam dapat dijelaskan secara ilmiah. Namun hingga kini, belum ada kajian yang jelas secara ilmiah berkenaan tenaga dalam dan manfaatnya.

Tenaga Dalam - Definisi

Tenaga dalam adalah suatu konsep yang populer di dalam masyarakat Melayu di Asia Tenggara terutamanya di Indonesia dan Malaysia.

Tenaga dalam dianggap suatu tenaga manusia yang mempunyai kekuatan luarbiasa. Tenaga dalam dibedakan dari tenaga luar manusia (yang biasanya disebut secara ringkas sebagai "tenaga" saja) yang berbentuk tenaga fisik seperti kekuatan otot tangan mengangkat barang.


Pada dasarnya setiap orang memiliki apa yang disebut dengan tenaga dalam, hanya saja mereka tidak mengetahui bagaiman cara membangkitkan atau mengembangkannya. Tenaga dalam itu itu sudah ada sejak manusia dilahirkan. Tetapi tenaga itu masih pasif dan sewaktu-waktu akan bangkit bila orang tersebut dalam keadaan panik, tidur berjalan, terhipnotis atau ketakutan yang luar biasa.


Contoh : Seseorang yang takut kepada anjing akan memiliki kemampuan yang luar biasa dalam berlari menghindari kejaran anjing yang berlari cepat. Bila terdesak, orang tersebut dapat melompati tembok setinggi 2 m dengan sekali lompat. Rasa takut yang berlebihan tersebut dapat membangkitkan tenaga dalamnya yang sedang 'tidur'. Secara otomatis tenaga dalam tersebut bangkit dan tersalur pada kedua kakinya yang sedang dipergunakan untuk berlari, tetapi setelah berhasil menyelamatkan diri kekuatan itu reda dan energi itu 'tidur' kembali. Kemudian orang itu baru menyadari bahwa dirinya telah melakukan sesuatu yang luar biasa.


Orang yang sedang tidur berjalan dapat melakukan hal-hal yang luar biasa dan tidak wajar apabila orang itu dalam keadaan sadar. Hal itu bisa dilihat dari gerakan akrobatik ketika orang tersebut tidur berjalan, seperti jalan di atas atap rumah atau mengigau tentang kejadian yang akan datang.